Renungan Harian - Hantaman Badai

1 Petrus 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Baru-baru ini terjadi angin topan di daerah yang tidak jauh dari tempat tinggal saya. Bencana yang tidak terduga ini ternyata memberikan musibah  bagi penduduk. Banyak rumah penduduk yang penduduk yang roboh dan memakan dua korban yang meninggal. Bencana yang serupa dialami oleh murid Yesus saat di laut lepas. Saat itu terjadi angin ribut yang melanda perahu para murid dimana Yesus ada di dalamnya. Tidak disangka angin ribut itu menghantam perahu mereka hingga ombak dahsyat itu memenuhi perahu mereka. Para murid sangat ketakutan saat itu. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin mereka hanya berteriak-teriak saja. Dalam keadaan genting, mereka baru sada kalo ternyata dalam perahu itu ada Yesus yang sedang tidur. Akhirnya mereka membagunkanNya dan minta tolong pada Yesus untuk menghardik angin itu dan angin ribut pun reda.


renungan-harian-hantaman-badai
Saudara. pernahkah kita sadari bahwa situasi yang dihadapi murid-murid Yesus saat itu, sering juga kita alami? Begitu banyak angin topan yang menghantam bahtera hidup kita sebagai anak-anak Tuhan. Kita diombang-ambingkan dengan banyak masalah yang datang silih berganti. kita sudah tidak tahu berbuat apa lagi, Akhirnya kita merasa sudah tak berdaya lagi.

Saudara, peristiwa alam saja Yesus sanggup redakan, apalagi maslah hidup kita, Yesus lebih luar biasa! Dia sanggup menyelesaikan setiap masalah hidup kita denngan caraNya yang ajaib,asalkan kita senantiasa mengikutsertakan Yesus. Sebagai anak muda, janganlah kita coba-coba melupakan Tuhan, karena kita tidak akan mampu hidup tanpa campur tangan dan karya-Nya. Kita perlu senantiasa berkomunikasi dengan Tuhan Yesus melalui doa. pembacaan firman Tuhan, berkumpul bersama saudara-saudara seiman dalam persekutuan dengan Nya agar badai kehidupan datang, kita tidak lagi ketakutan. Mengapa? Karena Yesus sudah beridam dalam bahtera hidup kita. Jadi, yang namanya badai, angin keras, gelombang besar yang berusaha menggoncangkan bahtera hidup kita, semuanya cuman lewat dan sekedar lewat saja seperti iklan di televisi.

Sumber: Youth Magazine Rajawali; Oktober 2004