Renungan Harian - Dirusak Pergaulan

1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
renungan-harian-dirusak-pergaulanPergaulan yang buruk, merusak kebiasaan yang baik, Banyak anak muda yang nggak setuju akan hal ini. Menurut mereka, selama bisa bawa diri, pasti nggak akan kena sama pergaulan-pergaulan yang merusak, seperti narkoba atau dugem. "Itu tergantung dari manusianya dong, mau terpengaruh atau nggak? Kalau kita nggak mau ikut-ikutan meski gaul dengan anak nakal, bukan berarti kita ikutan nakal", kira-kira begitu deh kalo ingin membenarkan diri. Tapi ntar dulu..apa pola pikir ini seratus persen betul? Apa bukan buat membela diri, karena kita memang menikmati hidup di dalam pergaulan seperti itu? Hati-hati, kadang kita menolak satu kebenaran, karena kita sudah menutup hati lebih dahulu terhadap kebenaran itu!

Seorang ibu membeli sekeranjang mangga di pasar. Ibu itu sudah memilah-milah mangga yang kondisinya baik dan segar. Setelah beberapa hari, ternyata di dalam keranjang, ada satu mangga yang kelewat matang dan menjadi busuk. Coba tebak, apa ibu itu akan terus membiarkan mangga busuk tadi ada di dalam kerajang dengan mangga-mangga lain yang kondisinya masih baik? Tentu nggak, khan. Kalau ibu itu membiarkan mangga busuk tadi tetap dalam keranjang, bukan sesuatu yang aneh kalau kemudian mangga-mangga yang lain jadi cepat membusuk.

Sobat, dalam pergaulan, prinsip ini juga berlaku. Pergaulan yang baik akan menularkan hal-hal baik dan berguna bagi diri kita. Tetapi sebaliknya pergaulan buruk bisa merusak kebiasaan-kebiasaan baik, yang sudah kita miliki sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. Ini teori yang sudah terbukti kebenarannya. Karena begitu besar pengaruh pergaulan bagi hidup seseorang. Tuhan pun mengigatkan supaya kita nggak sembarang bergaul (1 Korintus 15:33). Jadi coba deh? Dengan orang-orang yang punya kebiasaan buruk ataukah dengan orang-orang yang punya kebiasaan baik? Memilih orang-orang yang tepat dalam pergaulan adalah bijaksana. Camkan, pergaulan sehat membawa kita pada pertumbuhan ke arah yang lebih baik!

Sumber: Youth Magazine Rajawali;Oktober 2004