2 Korintus 10:12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!
Linda (samaran) adalah seorang teman yang pinta r banget dalam segala hal. Secara fisik Linda ideal banget. pokoknya, buat saya Linda itu TOP banget deh. Tapi saya nggak nyangka ternyata dibalik profesinya sebagai hamb Tuhan, dia menyimpan banyak sekali kesombongan. Dia selalu menganggap dirinya hebat. Apalagi kalo ada event-event di gereja, Linda selalu berusaha ambil alih semua tugas panitia. Emang sih, pekerjaannya sempurna tapi banyak panitia yang tersinggung dengan ulahnya yang over acting
Suatu kalo saya terlibat satu team dengannya. Semua panitia sudah mem-warning saya agar hati-hati dengan Linda. Karena saya tidak merasa menyaingi dan tersaingi, jadi saya santai saja. Justru dia yang seperti cacing kepanansan; berusaha mengambil alih dan mengatur saya. Linda pun semakin kesal karena kesuksesan itu bukan milik dia sepenuhya, melainkan milik saya, dia dan panitia yang lain. Dia juga membanding-badingkan kemampuan saya dengannya, sehingga apapun yang melekat pada diri saya dijadikan pusat perbandingan olehnya. Kasihan sih melihar orang seperti ini...
Sebagai orang muda, kita seringkali cepat merasa berpuas diri dengan kemampuan kita. Ini dikarenakan kita mengukurnya dari kaca mata kita sendiri. Nggak jarang kita pun akhirnya meremehkan dan membanding-bandingkan kemampuan orang lain dengan diri kita sendiri. Padahal semua itu tergantung dengan siapa dulu kita membandingkannya. Jadi, nggak ada alasan buat kita sombong, karena pintar,cantik, tampan, atau sukses adalah relatif. Semuanya tergantung pada pertanyaan: dengan siapa kita membandingkan diri?
Nilai dan arti segala hal dalam hidup kita tergantung pada penilaian Tuhan, bukan manusia. Meskipun kita memiliki segudang kemampuan namun rasul Paulus mengatakan. "bukan orang yang memuji diri sendiri yang akan tahan, melainkan orang yang dipuji Tuhan" (ayat 18). Jadi sia-sia saja kita membandingkan diri dengan seseorang, lebih baik bandingkanlah dirimu dengan Kristus, karena itu akan membuat kita rendah hati!
Sumber: Christian Youth Magazine Rajawali; 2006