Jiwa Pemimpin Adalah Melayani

Markus 10:43-4443. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,44.  dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
Setelah selesai acara seperti biasa kami harus membersihkan setiap sampah dan merapikan semua kursi yang telah digunakan oleh setiap undangan yang hadir di acara natal di gereja kami. Ternyata, sangat kacau sekali tatanan tempat acara setelah acara natal yah. "Oke waktunya kita membersihkan satu persatu dan dimulai dari sudut sana", kata seorang majelis gereja kami. Semua bergerak dan membersihkan dengan giat agar cepat pulang ke rumah karena tubuh kami memang sudah sangat letih dan ingin secepatnya merebahkan diri di kasur. Mungkin semua sudah bersih tapi ada satu bagian lantai yang terlewatkan itu di daerah sana, "Ayo Pak yyy bereskan", kata salah seorang majelis. "Ngak, Pak xxx saja. Saya sudah capek, emang Pak xxx ngak punya tangan, kenapa ngak dikerjakan sendiri", begitu jawaban majelis yang lain. Hingga kemudian terjadi otot-ototan pada semua majelis dan panitia natal yang memang tidak mau mengerjakan hal terakhir tersebut dengan alasan sudah capek dan pingin pulang. Namun waktu kami saling oto-ototan secara tiba-tiba pendeta kami melangkahkan kaki mengambil sapu dan meluai menyapu lantai kotor tersebut sedangkan kami hanya tertunduk malu dengan sikap kami dan segera membantu pekerjaan sisa tersebut.

Yesus Berkata , "Barangsiapa ingin menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayan, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya." Jabatan dan kekuasaan itu tidak perlu dikejar. Itu adalah amanah. Kalu Tuhan memandang kita pantas untuk mendapatkannya, bagaimanapun caranya, Ia akan memilih kita. Seperti Daud yang ada di padang dan tidak masuk perhitungan ayahnya, namun dipilih Tuhan untuk menjadi raja atas Israel

Pemimpin Yang Melayani Adalah Memimpin Yang Tidak Memikirkan Diri Sendiri