Mazmur 15:1-3, berkata:
1. Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
2. Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
3. yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
Survey yang dilakukan di luar negeri menyimpulkan bahwa 65% dari karyawan di setiap perusahaan selalu bergosip di tempat kerjanya. Sebuah perusahaan memberlakukan peraturan yang keras. Karyawan yang melakukan gosip dan mendengarkan gosip langsung dipecat dai perusahaan. Perusahaan tersebut mengajarkan untuk membicarakan segala sesuatu secara jujur dan terbuka, betapapun burruknya apa yang dibicarakan.
Untuk memagari diri agar kita tidak terlibat dengan kebiasaan buruk ini, pertimbangkanlah hal-hal berikut:
Pertama, alasan utama kenapa kita harus menjaga mulut dan ucapan-ucapan kita, yaitu bahwa Tuhan mewajibkan kita untuk hidup kudus dan benar.
Kedua, kebiasaan bergosip bisa merusak hubungan-hubungan. Gosip tidak pernah membangun. Mungkin kita akan dimaafkan, tapi hubungan itu tidak bisa kembali baik seperti sediakala.
Ketiga, Hukum tabur tuai masih berlaku. Jika hari ini kita menggosipkan orang lain, jangan heran bila suatu hari kita akan dijauhi dan dimusuhi oran-orang. Alangkah Indahnya jika kita berlaku dan berbicara dengan bijak
Sumber: Renungan Berkat