1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.Evi girang banget akhirnya bisa diterina di ganknya Vero. Hmm...akhirnya kesampaian juga apa yang diidamkannya untuk masuk di kelompok Vero yang ngetop di sekolah itu! Tapi, sejak Eve bersahabat dengan Vero, Evi berubah jadi cewek yang doyan pergi kediskotik; selalu pulang pagi dalam keadaan mabuk dan sekolahnya terbengkalai. Padahal sebelumnya Evi dikenal anak yang taat dan berprestasi, juga aktif dipelayanan. ketika ortunya menegur Evi malah membela Vero dan memutuskan untuk meninggalkan rumah hanya demi mempertahankan pertemanannya dengan Vero. Elvi takut kehilangan temantemannya
Sobat muda, banyak diantara kita yang seringkali bersikap seperti Evi. Hanya karena ingin diterima dalam suatu kelompok, kita bisa berbuat apa saja tanpa berpikir panjang lagi. Kita tak pernah peduli bahwa apa yang kita lakukan itu nantinya akan berakibat buruk pada diri kitasendiri. Sebagai manusia, wajar dong kalau kita punya keinginan untuk menjalin pertemanan dan memang sudah seharusnya kita bersosialisasi. Tetapi ketika kita sudah menjalin pertemanan, bukan berarti kita kemudian jadi tergantung dengan teman kita. Nggak berarti hidup kita ditentukan oleh teman-teman kita.
Sebaliknya, Allah justru menginginkan kita bisa menjadi garam dan terang di antara teman-teman kita bukan (baca: Mat 5:13-16). Bukan sebaliknya, kita yang sudah kenal Kristus dan hidup dalam Dia, yang akhirnya malah dipengaruhi oleh mereka. Ingat! Allah mau hidup kita menjadi berkat buat orang lain, Tidak apa bila berteman dengan siapapun. Persoalannya adalah bagaimana kita bisa bijaksana dalam berteman.
Sobat muda, kita harus waspada dalam berteman, supaya kita nggak ikut-ikutan kena getahnya. Jangan sampai kita ikut-ikutan jadi buruk seperti teman-teman kita, sebaliknya bagaimana kita bisa mempertahankan prinsip kebenaran di dalam Kristus, Supaya kita bisa menjadi garam diantara teman kita melalui sikap dan perbuatan dan tutur kata kita.